Dari Segi Geografis Desa Pujungan merupakan daerah pegunungan / perbukitan dengan ketinggian 750 M s/d 1.300 M dari dasar permukaan laut dengan curah hujan yang cukup tinggi clan berada diatas rata-rata. Di Daerah Geografis Desa Pujungan ini merupakan derah kawasan pertanian mayoritas perkebunan Kopi, yang merupakan penghasilan pokok petani di daerah ini.
Kebun kopi merupakan tanaman budidaya unggulan para petani disekitar daerah ini, yang selalu diharapkan bisa menopang pertumbuhan perekonomian perdesaan. Peruntukan Lahan Perkebunan kopi merupakan lahan yang terluas disiapkan penduduk dibandingkan peruntukan tanaman pertanian yang lainnya. Lahan pertanian perkebunan dengan luas keseluruan mencapai 1.350 hektar, dengan jenis tanaman pertanian mayoritas Kopi, kemudian ada KKO, Kemudian ada Cengkeh,Tanaman Vanili, Tanaman Kentang, dllnya.
Selain tanaman penghasil tahunan tersebut ada juga tanaman buah-buahan yang cukup memiliki prosfek yang cukup diandalkan oleh petani kopi di daerah pegunungan ini. Bahkan tidak jarang para petani semakin marak menyisipkan sisela-sela tanaman kopinya dengan tanaman buah-buahan unggulannya. Tanaman buah-buahan unggulan dimaksud adalah seperti Tanaman Jeruk Yang telah terbukti dengan panen-panen perdannya. Tanaman Jeruk yang berada di dataran tinggi Desa Pujungan ini pasnya berada di kaki Gunung Batukaru ini telah mampu mengangkat asset yang berlimpah bagi petani tanaman jeruk sekitarnya. Justrv Pembeli buah jeruk tersebut semuanya berasal dari daerah kabupaten lain. Bahkan penjualan buah jeruk selalu dilakukan mulai dari buah jeruknya yang masih kecil-kecil , clan biasanya dilakukan penjualannya dengan sistim borongan atau tender buah jeruk yang masih kecil yang masih berada pada pohonnnya. Panen Perdana Tanaman jeruk petani di Kaki Gunung Batukaru ini sering membuat kejutan pemiliknya , karena hasil penjualan yang diperoleh acap kali bisa melampaui hasil panen raya kopi. Dalam areal 1 hektar bisa mencapai hasil penjualan buah jeruk sampai Rp. 100.000.000,-. Disamping itu juga tidak kalah pentingnya Tanaman Salak,Tanaman Manggis secara berangsur – angsur pulu telah mulai dibudidayakan, karena diangQap memiliki prosfek yang sangat menggiurkan pula.Sedangkan lahan pertanian Persawahan hanya terdapat seluas 122 hektar, dengan system pengairan masih berbentuk sistim pengairan tadah hujan, yang dewasa ini secara perlahan – lahan sistim pengairannya telah mulai ditata secara berangsur-angsur oleh petani padi itu sendiri dengan segala kemampuan para petani dengan respon atau dukungan pejabat Pemerintah terkait. Disisi lain dalam upaya menumbuh kembangkan clan memberdayakan pertanian dalam arti luas Petani telah mengambil inisiatifnya masing-masing untuk menghimpun dirinya dengan membentuk kelompokkelompok Tani Seperti Kelompok Tani Biru Langit, Sedangkan Kelompok Tani Tamaning Pala, Marga Utama Mekar Kusuma Puspa Merfa,Puspa Boga clan Dalem Wana telah bergabung dengan Gapoktan Palaning Bhutala , kelompok – kelompok Ternak Seperti : Kelompok Ternak Budi Satwa, Kelompok Ternak Ananta Werdi.
Kelompok – Kelompok Perikanan seperti : Kelompok Ikan Sangandata, Kelompok Ikan Nyalyan Hot yang masing – masing telah memiliki Usaha Kewirausaan yang telah dibina don dilatih don juga telah mulai dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar